[Verse 1: Laze]
Saat aku masih polos, ku selalu punya motif
Tarik perhatian, agar dia cek aku bagai notif
Bukan idola sekolah, yang lihai olah bola
Atau anak orang kaya, yang kendarai mobil modif
Hanya coba tampil modis, baju kebesaran
Ingin dapatkan gadis, bagai majalah langganan
Perlu saran halaman ku bolak-balik
Bila ku menembak, akankah ia tolak peluru bagai atlit

[Verse 2: Laze]
Hampiri dia, usai kelas matematik
Penuh perhitungan, sampai dapat nomor cantik
Ia memang menawan, walau sedingin kulkas
Malamnya ku kirim pesan, "apa besok ada tugas?"
Di kamar dengar Maliq, lagu yang tak ada judul
Pegang ponsel panik, balasan belum muncul
Atau dia benci aku jangan-jangan
Semua berikan applause, bertepuk sebelah tangan

[Verse 3: Laze]
Saat masih remaja, aku berlagak dewasa
Kini tidak lagi muda, dan belum juga dewasa
Jumpa teman lama, reuni teman sma
Dia ingat wajah aku, tapi mungkin lupa nama
"Oh kau Havie, dulu kita sekelas"
"Dulu kau sering kirim pesan yang tak pernah ku balas"
"Kau terlihat lebih gagah dan telah banyak berubah"
Obrolan terus mengalir, bagai keran yang terbuka

[Verse 4: Laze]
Kerja daerah segitiga emas, bukan pyramid
Dia mirip Cleopatra, bila mancung sedikit
Punya hubungan kusut, dan tak bisa disetrika
Malamnya ia kirim pesan padaku seketika
Di kamar dengar Maliq, lagu yang tak ada judul
Pegang ponsel panik, balasan belum muncul
Atau Havie benci aku jangan-jangan
Semua berikan applause, bertepuk sebelah tangan